KARIER JOIN MITRA LOGIN/REGISTER

Tata Cara, Niat Serta Amalan Sunnah Sebelum Shalat Idul Adha

Umat Muslim memiliki dua perayaan terbesar setiap tahunnya, yaitu Hari raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Okeh, kita akan kesampingkan dahulu Hari raya Idul Fitri karena kita akan membahas sedikit tentang tata cara, niat serta Amalan Sunnah sebelum Shalat Idul Adha.

Shalat Idul Adha terjadi setiap tahunnya tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Islam. Shalat Idul adha beda dengan sholat Fardhu yang biasa kita kerjakan, dan ada beberapa tambahan amalan sunnah sebelum Idul adha. Berikut  penjelasannya.

Niat Shalat Idul Adha

Niat sangatlah penting dalam pelaksanaan sholat bahkan niat termasuk rukun Shalat. Jika niat terlewatkan, maka ibadah tidak sah, tidak maksimal. Berikut ini adalah niat shalat Idul Adha untuk Imam dan Ma’mum, menurut Madzhab Imam Syafii.

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi ta’aalaa

Artinya:

“Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala.”

Sedangkan jika menjadi imam, lafal niat sholat idul adha sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati imaman lillaahi ta’aalaa

Artinya:

“Saya niat shalat sunnah idul adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

Baca Juga: 7 Tradisi unik Menyambut Idul Adha

Tata Cara Sholat Idul Adha

Biasanya, shalat Idul adha dikerjakan secara berjamaah, yang membedakannya dengan shalat fardhu hanyalah jumlah rakaat dan tata caranya saja. Setelah shalat, khatib akan menyampaikan khutbah. Berikut ini adalah tata cara pelaksanaan shalat Idul Adha.

1. Tidak ada shalat Qobliyah dan Ba’diyah

Shalat idul adha tidak didahului dengan shalat Qobliyah dan di akhiri dengan Ba’diyah. hal ini sebagaimana keterangan hadist dari Ibnu Abbas Ra:

“ Rasulullah SAW keluar pada hari raya Idul Adha dan Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan shalat ‘ied dua rakaat, namun beliau tidak mengerjakan shalat qobliyah maupun ba’diyah.” ( HR. Bukhari dan Muslim).

2. Tidak ada Adzan dan Iqamah

Hal selanjutnya yang tidak ada di Shalat ‘ied adalah Adzan dan iqamah. Hal ini sebagaimana keterangan hadist dari Jabir bin Samurah RA:

“ Aku beberapa kali melaksanakan shalat ‘ied bersama Rasulullah SAW, bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqamah.” ( HR. Bukhari Muslim).

3. Rukun Shalat Idul adha

Berikut ini adalah rukun shalat idul adha.

  • Niat shalat 
  • Takbiratul Ikhram
  • Takbir lagi ( takbir zawa-id) sebanyak tujuh kali. Di antara takbir disunnahkan membaca dzikir memuji Allah.
  • ruku’ 
  • I’tidal 
  • Sujud 
  • Duduk diantara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Bangkit dari sujud dan takbir
  • Takbir zawa-id sebanyak lima kali dan disunahkan membaca dzikir memuji allah.
  • Ruku’
  • I’tidal
  • Sujud
  • Duduk diantara dua sujud
  • Duduk tasyahud 
  • Salam 
  • Tertib rukun secara berurutan

Baca juga: Sejarah Qurban, Syarat Hewan Qurban serta Tata Cara Penyembelihannya

Amalan Sunnah sebelum Shalat Idul Adha

Ada beberapa hal yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sebelum melaksanakan shalat Idul Adha, diantaranya ialah.

1. Tidak Makan Sebelum Shalat Idul Adha

Tepat pada hari raya Idul adha, umat islam diperintahkan untuk tidak makan sebelum berangkat shalat Idul Adha dan baru makan setelah shalat selesai.Seperti  yang dikatakan Budairah Radhiallahu anhu, 

“ Nabi SAW tak keluar untuk shalat Idul Fitri sebelum makan, sedangkan pada Hari Raya Qurban beliau tidak makan hingga kembali ( dari Shalat) lalu beliau makan dari sembelihannya”

2. Mandi sebelum berangkat Shalat ‘ied

Sebelum kamu melakukan Shalat Idul Adha, disunahkan untuk mandi terlebih dahulu sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ibnu Majah.

“ Bahwasanya Nabi SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha”

Adapun bacaan niat mandinya, sebagai berikut:

Nawaitul wusla li’aydil adh-ha sunnatan lillahi ta’ala 

yang artinya: “ Aku berniat mandi untuk menghadiri shalat Idul Adha sunnah karena Allah ta’ala.”

3. Memakai Wangi-wangian dan Pakaian Terbaik

Disebutkan dalam beberapa riwayat bahwa Rasulullah SAW mengenakan pakaian terbaik dan wewangian ketika hendak Shalat ‘ied. Mau itu shalat idul Adha ataupun Idul Fitri.

Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Jabir bin Abdillah ra,

“ Rasulullah SAW menyuruh kamu agar memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kamu miliki pada dua hari raya.” ( HR. Ibnu Abdil Bar dan Ibnu Khuzaimah).

4. Melewati Jalan yang Berbeda Ketika Berangkat dan Pulang Sholat .

Mayoritas ulama berpendapat bahwa disunnahkan untuk melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang shalat ‘ied. Pendapat ini dijelaskan lagi oleh salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Huraira ra.

“Apabila Nabi Muhammad SAW pergi shalat ‘ied ( Hari Raya), Ketika pulang, beliau menempuh jalan yang berlainan dengan jalan yang beliau lalui ketika pergi.”(HR. Ibnu Majah).

Namun, apabila kamu ingin melewati jalan yang sama maka tetap diperbolehkan.

5. Memperbanyak Takbir Ketika Keluar Rumah Hingga Tempat Shalat

Diriwayatkan dalam hadits Bukhari “ Umar ra bertakbir dalam khutbahnya di Mina lalu didengar oleh orang-orang yang berada di masjid dan mereka pun mengikuti takbirnya, bahkan orang-orang yang berada di pasar pun sama-sama bertakbir sehingga bergemuruh di Mina”

Takbir di hari tasyrik tidak terbatas pada waktu-waktu khusus, tetapi berlaku pada semua waktu di hari-hari tersebut.

6. Dilarang Memotong Kuku dan Rambut

Disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa tidak diperbolehkan memotong kuku dan rambut sebelum shalat ‘ied tepatnya sebelum berkurban.

“Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijjah (1 Dzulhijjah), maka jangan ia memotong rambut dan kuku nya sampai ia berkurban.” (HR.Muslim).

Dalam hal ini, sebagian ulama berpendapat bahwa larangan tersebut berlaku bagi orang yang hendak kurban. Sedangkan, Imam syafi’i berpendapat bahwa memotong  kuku dan rambut hukumnya makruh.

Gimana? sudah mulai mengetahui kan apa saja, tata cara, niat serta amalan sunnah sebelum shalat Idul Adha. Jangan cuma dibaca aja, cobalah untuk diterapkan karena semua itu berdampak baik pada dirimu, malahan mendapatkan pahala. Jadi apalagi, Yuk terapkan.

Catatan Kecil:

Buat kamu yang tahun ini ingin berqurban atau menjadi panitia qurban ada, nih sesuatu hal baru yaitu Baju Panitia Qurban. Kamu dapat memilikinya di gogarmen.com atau jika kamu ingin membuat Desain dan model sendiri untuk masjid mu bisa langsung hubungi Wa yang sudah

Untuk pembelian bisa menggunakan link ini: Kaos Panitia Qurban

Saat ini kaos Panitia kurban siap dikirim ke seluruh Indonesia, lho. Jadi segera buat desain Kaos panitiamu di gogarmen. Ingat di GOGARMEN YAHH bukan yang lain.

Sekian untuk artikel hari ini Terimakasih 🙂

Leave a Comment