Kisah Nyata Pemilik Erigo- Oleh: Ahmad DS. Kyai Marketing
“ Sering orang gak sadar, ketika jatuh dia stop. Sedang guwe jatuh biasa aja. Dan guwe terus aja berjalan walaupun setapak demi setapak.”
Saat itu nyokap sudah minta guwe berhenti berbisnis , “ Bang, abang udahan aja berbisnis, fokus lanjutin kuliah di UI ( universitas Indonesia) lalu setelah lulus gantian Bapak di kantor, “ Kata Ibu guwe suatu pagi.
“ Abang sekarang kayak di labirin yang gelap. Mungkin aja di samping kanan-kiri, atau di depan-belakang abang ada pintu cahaya kesuksesan. Kalau abang berhenti sekarang, abang gak akan pernah ketemu pintu itu, jawabku diplomatis.
Namanya Ibu pasti kuatir akan nasib anaknya. Ibu guwe pun demikian. Melihatku jungkir balik membesarkan ERIGO yang sebelumnya bernama Selected & Co, yang fokus jualan baju etnik kayak batik dll. Lalu aku rubah menjadi jualan “ Street cloth” seperti jacket, celana, kaos, tas, dan kaos kaki. Dengan modal Rp.50 juta tahun 2011. ERIGO lahir di 2013 setelah jualan baju etnik dengan brand Selected&Co terasa susah banget dan gak berkembang.
Namun guwe gak terlalu down ama performa Selected &Co, karena guwe itu orangnya gak terlalu berharap banyak dan gak gampang kecewa. Mungkin bagi lo klise ya, namun itulah kenyataannya, guwe gagal ya biasa aja, gak terlalu depresi atau stress. Ya udah ganti bisnis aja dari jualan baju etnik, guwe coba ke baju street khas anak muda.
Tahun 2019 misalnya, karena kinerja Erigo jelek guwe mindahin kantor Erigo dari kantor mewah yang ada kolam renangnya di jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, pindah ke Parung, Bogor yang menempati property yang jauh dari kota Jakarta. Dan guwe ya biasa aja, gak down banget mental kayak orang-orang. Jalani aja lagi pelan-pelan dari bawah lagi.
Tapi sebelumnya guwe dapat momen sukses pertama saat tahun 2014 saat algoritma Instagram itu mendukung banget, gak kayak sekarang. Jualan saya naik pesat saat posting di akun IG: Dagelan. Puncak tahun 2015 ERIGO di JAKCLOTH pembelinya sampai ngantri mengular, dan penjualannya luar biasa. Tiap tahun gudang ERIGO pindah ke yang lebih besar. Semua karena Online, yang menurut guwe gak ada batasnya kalau kita genjot terus akan naik ekponensial.
2017, guwe bersama para artis seperti Ello dkk ke Amerika Serikat untulk promo dan pemotretan ERIGO. Jadi bukan cuma sekali ini guwe ke NewYork bareng artis. Strategi ini sudah guwe lakukan konsisten sejak 2017 untuk ngebrandingin ERIGO. Kebetulan di 2022 ini, kita dapat kesempatan perform di New York Fashion Week. Jadilah di media pada nulis “Erigo dari Parung ke New York”, yang itu membanggakan bukan cuma buat guwe, namun juga buat ngasih motivasi ke kawan-kawan brand local asli Indonesia dan buat Indonesia negara guwe tentunya.
–
Mau tahu lebih detail, kunci sukses strategi FASHION BRANDING ERIGO dan kawan-kawan 10 top brand local fashion lainnya , ikutin Zoominar “FASHION BRANDING” yang akan disampaikan Ahmad DS, Kyai Marketing Hari Sabtu, 16 Juli 2022 jam 10- selesai.
–
Link pendaftarannya ada di bawah ini:
Khusus pendaftar hari ini
cuma Rp. 150.000 saja
Suka dengan cerita bisnis dan juga konsep bisnis terkini di berbagai industri, kamu bisa ikutin https://kyaimarketing.com/
Dan buat kamu yang mau memulai bisnis fashion dari nol tanpa modal silahkan banyak peluang bisnis di https://gogarmen.com/