KARIER JOIN MITRA LOGIN/REGISTER

Sejarah Perkembangan Kemeja di Dunia dan Indonesia

Tahukah anda kemeja diawali dengan diperkenalkannya pakain pertama kali di daratan eropa dengan  sebutan Camisa yang masih dekat dengan bentuk aslinya yaitu blus dari bahasa Prancis yang ditujukan untuk wanita dan hem dari bahasa Belanda.

Dahulu kemeja hanya digunakan oleh anak laki-laki sebagai pakaian,sampai abad-18. Kemeja biasanya digunakan oleh pria dan anak laki-laki, sedangkan anak-anak perempuan dan wanita yang biasanya disebut Blus atau kadang-kadang disebut Chemises.

Perkembangan tersebut tercatat dalam sejarah kemeja, dimana momen-momen perkembangan terus terjadi hingga masa kini. Jadi mari kita bahas perkembangan Kemeja sejak Zaman dahulu.

500 SM

Pada tahun 1913 Kemeja pertama kali ditemukan pada makam Dinasti pertama di Tarkan, Mesir. oleh Egyptologis SIR FLINDERS PETRIE. Saat itu kemeja tersebut terbuat dari kain linen dengan serat rami sama halnya dengan kain mesir kuno- yang kemungkinan berasal dari 3000 SM. Kemeja pada zaman ini jugalah yang menjadi rujukan untuk kemeja zaman sekarang.

1500 M

Saat abad pertengahan hingga zaman Renaissance kemeja dianggap sebagai pakaian dalam, yang menjadi penghalang antara tubuh dengan pakaian luar, kemeja ini juga tidak perna dicuci karena pada saat itu, orang-orang tidak peduli dengan kebersihan pribadi.

Dalam catatan sejarah, memakai kemeja sama seperti memakai kaos. Hal ini disebabkan pada saat itu kemeja tidak memiliki Kancing sama sekali yang hanya terbuat dari kain linen kasar. 

Saat itu kemeja menjadi simbol status seseorang, karena biaya pembuatannya yang sangat mahal yang hanya orang kaya sajalah yang bisa membuatnya. Bahkan kemeja juga terkadang dijadikan mas kawin pada saat itu.

Tetapi, pada pameran karya seni abad pertengahan, kemeja hanya terlihat digunakan oleh orang-orang dengan status rendahan, seperti penggembala, tahanan tanpa baju luaran.

1600-1700 M

Maju pada abad 16 kemeja mulai memiliki kerah di lehernya. Pada abad ini jugalah kemeja pria sering memiliki sulaman atau kadang ada hiasan tambahan seperti renda leher. 

pada abad 17 pria lebih leluasa dalam menggunakan kemeja tanpa baju luaran walaupun pada zaman itu masih termasuk erotis sama dengan menunjukkan pakaian dalam pada zaman sekarang.

JOSEPH STRUTT sejarawan abad ke-17 meyakini bahwa pria yang tidak mengenakan kemeja ke tempat tidur merupakan tindakan yang tidak senonoh. Bahkan hingga tahun 1879, kemeja yang terlihat tanpa baju luaran dianggap kurang pantas, karena saat itu laki-laki mengandalkan kemeja untuk menutupi bagian yang paling intim.

“To Give the Shirt of One’s Back” merupakan sejarah kemeja yang terdokumentasi mengenal ekspresi melalui kemeja pertama. Terjadi pada tahun 1771 sebagai idiom yang menunjukkan keputusasaan dan kemurah hati yang ekstrem dimana saat itu kemeja masih digunakan sebagaimana biasanya.

Dalam buku Men’s Wardrobe seri Chic Simple menyebutkan “Para bangsawan eropa pada abad ke-17 biasa memakai kemeja putih yang dihiasi pada bagian dada dan lengan. Selain itu, mereka juga biasa tampil dengan kemeja putih sebagai baju dalaman pada saat mengenakan Tuxedo, busana yang berasal dari kalangan bangsawan.

1800 M

 Masuk pada abad ke-18 muncullah kemeja dengan model-model terbaru, Saat itu kemeja yang dengan model paling mewah ialah yang memiliki kerah berbulu-bulu yang biasa disebut ruff. Akan tetapi, bahan ruff ini sangat kaku sehingga tidak dapat memberikan kenyamanan.

Pada tahun 1827 seorang ibu rumah tangga di New York, Amerika yang bernama  HANNAH MONTAGUE, membuat sebuah kerah yang bisa dibuka pasang. Asal mulanya karena si Hannah ini lelah membersihkan kotoran dan baju suaminya, sehingga dia memutuskan untuk menggunting-gunting di bagian kerahnya, karena hal tersebutlah momen penting dalam sejarah kemeja pria.

Kerah yang bisa dilepas segera diadopsi secara luas dan mendorong orang-orang untuk mengenakan kerah lepas ini. Kerah lepas ini juga memberikan kesan, seperti terlihat memiliki banyak kemeja. 

Hingga tahun 1930 kerah lepas ini masih populer, meskipun aksesoris awal ini lebih cenderung seperti klip  dasi daripada menyerupai kerah kecil. Klip dasi tersebut digunakan untuk menjaga dasi agar tetap ditengah.

Pada tahun 1960, perempuan Amerika dan Eropa mulai mengenakan kemeja, Saat KEMEJA GARIBALDI, yaitu kemeja dengan kerah merah yang digunakan pejuang kemerdekaan yang dibawah pimpinan Giuseppe Garibaldi lalu dipopulerkan oleh Permaisuri Eugenie dari perancis.

1871 M

Sekitar tahun 1871 kemeja dengan kancing mulai diperkenalkan. Desain ini awalnya dipatenkan oleh perusahaan jahit London, Browm, Davis, and CO. Kerah modern juga diperkenalkan oleh perusahaan tersebut.

Saat itu kemeja dengan warna putih menjadi sebuah gengsi untuk dikenakan karena perawatannya yang tergolong mahal agar terlihat tetap bersih. Pada saat ini jugalah muncul  istilah “Pekerja Kerah Putih” yang dimana menunjukkan bahwa seseorang yang cukup kaya yang bisa mempertahankan penampilannya.

1900 M

Pada tahun 1900-an kemeja bercorak garis mulai muncul dan menjadi trend pada saat itu walaupun kemeja lebih gengsi saat bekerja dan mengenakan jas.

Pada abad 19 jugalah kemeja berwarna muncul, tapi kemeja tersebut hanya dianggap kemeja biasa yang digunakan oleh pekerja kelas bawah.

Pada akhir abad ke-19, Century Dictionary menggambarkan kemeja dengan” kapas dan linen pada dada dan manset serta dengan kancing yang biasanya terpisah dapat disesuaikan”.

1930 M

Pada tahun 1902 HG Wells membuat model kemeja berkerah yang dapat dilipat, hal ini menjadi pendukung perkembangan kemeja pada tahun 1930-an, dimana saat itu pola kehidupan sudah lebih cepat dan modern.

Para pria sudah tidak memiliki waktu mengenakan kerah yang bisa dilepas, walaupun saat itu kerah kemeja  masih menjadi acuan kebersihan pakaian. Sehingga kerah yang bisa dilipat menjadi pilar kehadiran kemeja yang kita kenal saat ini.

1965 M

Kanton dada muncul pada tahun 1920-an dan menjadi fitur umum pada tahun 1960-an. Hal ini dikarenakan munculnya pemanasan global  yang menyebabkan dihindarinya pakaian dengan 3 lapisan. Dengan tidak adanya rompi dan banyaknya kantong, menyebabkan dibuatnya kantong di dada kemeja sebagai ruang penyimpanan tambahan.

1977 M

Pada tahun 1970-an perubahan menjadi sedikit lebih eksperimental. Pergeseran budaya berpengaruh terhadap pakaian, yang bertolak belakang dengan aturan tradisional yang hampir sampai pada puncaknya.

Kemeja pun tidak luput dengan beberapa hal ini, lengan yang dilipat, beberapa kancing atas dibiarkan terbuka, model dengan cetakan besar terlihat norak, dan kerah besar menjadi trend pada saat itu

2000 M hingga sekarang

Perkembangan kemeja dari zaman ke zaman ,memberikan pengalaman yang sudah banyak untuk dibuatnya kemeja milenial seperti saat ini. Kemeja yang kamu kenakan ataupun kemeja yang ada di lemarimu itu berasal dari buat pemikiran orang terdahulu dan kemungkinan sejarah kemeja ini akan terus berlanjut.

Masuknya Kemeja di Indonesia

Perkembangan kemeja semakin pesat tatkala pakaian ini mulai memperlihatkan model baru yang lebih modern, Kemudian mulai diperkenalkan di Indonesia pada awal tahun 1918 dari Saudagar kaya, namun karena model yg terbilang awam di mata penduduk indonesia, kemeja kurang banyak diminati, ditambah dengan kebudayaan indonesia yang masih tergolong kuno. 

Nahh itulah dia Sejarah Kemeja, Jadi menurut kamu gimana Apakah ada yang kurang pas? Chat di kolom komentar yahh.

Baca juga: Sejarah Jaket Dunia dan Indonesia

BUTUH KEMEJA YUK CUSTOM DISINI

Terimakasih

18 thoughts on “Sejarah Perkembangan Kemeja di Dunia dan Indonesia”

Leave a Comment